RSS Feed

  • Twitter
  • Digg
  • Stumble

Kamis, April 09, 2009

Politik..politik...oh politik...

Hari ini tanggal 9 April adalah hari yang menentukan buat bangsa karena hari adalah hari pemilihan umum. Kita akan menentukan wajah-wajah para wakil kita (baca:rakyat) yang akan duduk di daerah dan di pusat selama 5 tahun ke depan. Pertanyaannya adalah apakah para wakil rakyat tersebut akan bebas/bersih dari KKN? Sulit untuk percaya 100% karena hal itu sudah menjadi budaya (yang pastinya jelek). Kemarin aja di berita ada caleg dari salah satu partai yang mengaku bersih dari KKN tapi tertangkap karena tersandung masalah KKN..OMG...Ckk..Ckkk (geleng-geleng kepala)...
Belum lagi masalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang dobel nama atau malah ngga terdaftar atau malah belum boleh milih tapi msk DPT..what the hell??? Jujur aja aku awalnya respek sama pemerintahan sekarang...Buatku ada beberapa kemajuan yang dibuat pemerintah SBY. Tapi kok kalau emang bener ada kecurangan dalam DPT untuk memenangkan partainya,nah itu yang sangat aku nggak setuju! Kalau memang pemerintah saat ini sudah (merasa)berhasil dalam membangun negara kenapa harus nggak pede kalau nggak bakal dipilih rakyat sampai harus manipulasi DPT??padahal Pemilu makan banyak biaya sampai triliunan. Semoga sih itu cuma kesalahan administrasi biasa bukan karena manipulasi. Sungguh kecewa kalau ternyata curang...(Kecewa seperti BCL nyanyikan hehe..)
Hari ini aku Golput (sungguh nggak boleh ditiru loh) karena nasibku sebagai orang perantauan. Aku terdaftar di daerah asal dan di tempat domisili sekarang nggak dapat undangan untuk milih. Hasil sementara pemilu saat ini adalah Demokrat diurutan pertama dan PDIP diurutan kedua. Sungguh terlalu...(seperti kata bang haji Roma Irama)...kok bisa sih orang-orang milih PDIP??? Apakah mereka nggak tahu kredibilitas Megawati saat menjabat sebagai Presiden? Bukannya mau black campaign..tapi inikan blog tempat aku bisa menyalurkan aspirasiku..tul nggak?
Sebagai perempuan tentu akan sangat membanggakan kalau ada presiden perempuan memimpin negeri ini, tapi kalau yang seperti ibu Mega (maaf) aku nggak akan milih deh..not in million years...Bukannya aku pengen menyudutkan tapi berdasarkan fakta aja deh, kalau pemimpin punya tingkat pendidikan di bawah para pembantunya (baca:menteri) apakah nggak lucu kalau pemimpinnya malah dibodohi oleh bawahannya yang lebih pintar? Bagaimana mau berdiskusi soal masalah perekonomian dengan menteri yang udah S3 kalau pemimpinnya cuma SMA? Aku aja yang S1 masih suka pusing dengar masalah ekonomi di TV, hehe..aku yakin yang cuma tamatan SMA bakal bengong aja, seperti adikku yang masih SMA bertanya ke aku soal berita ekonomi yang dia dengar di TV, " Mba, Inflasi itu apa sih?" Haha...kalau hal mendasar aja nggak ngerti gimana mau bahas yang lebih high? Pusiiii..ng kali...
Sorry deh...tapi menurutku masih ada calon-calon lain yang berpendidikan tinggi, idealis, punya prinsip dan berani. Sebenarnya yang dibutuhkan seorang pemimpin adalah Berani dalam Komando kepemimpinannya. Orang yang berprinsip tapi masih mau mendengar kritikan, berani mengambil keputusan demi rakyat kecil, mendobrak aturan yang nggak menguntungkan rakyat..nah..pemimpin itulah yang dibutuhkan Indonesia.
Mudah-mudahan aku bisa ikut milih saat pemilihan Presiden nanti. Saat ini aku masih belum memutuskan milih presiden yang mana. Cuma berdoa kalau yang lolos dalam pencalonan nanti adalah mewakili apa yang dibutuhkan Indonesia. Jadi lebih mudah memilihnya.
Gila man...5 tahun lagi akan menjadi apa negara kita?Pusing kalau ikut mikir soal politik tapi kita memang harus aware terhadap masalah politik supaya kita benar-benar bisa memilih secara obyektif dan bukannya karena simpati atau terlalu mengagumi suatu pemimpin tertentu. Berdoalah for Better Indonesia!
Hah...hari ini pusing, karena belum belajar buat ujian 10 materi, bosen liburan nonton masalah politik dan prediksi koalisi partainya, nggak ada acara menarik di TV hari ini. Enaknya makan Muffin sambil melanjutkan baca novel. Besok aja belajar, itupun kalau ingat, haha...

0 comments:

Posting Komentar