RSS Feed

  • Twitter
  • Digg
  • Stumble

Senin, Juli 28, 2008

Kungfu Panda

Siapa bilang tidak ada aktifitas dan santai-santai di kost rasanya enak. Kalau itu jadi suatu rutinitas akhirnya bikin bosan juga. Buat refreshing, aku dan temanku jalan-jalan naik bus trans Jogja menuju suatu Mall. Naik bus trans saja sudah jadi pengalaman tersendiri. Bayangkan saja kalau ke Mall Cuma butuh 10-15 menit dari kost kalau naik kendaraan pribadi, pakai bus Trans butuh waktu 1 jam! (harus muter-muter, pindah bus 2 kali sesuai rute) Thank God, aku masih punya stok kesabaran.

Sampai Mall, muter-muter sebentar dan mampir ke Bioskop 21 lihat jadwal film yang sedang diputar. Studio 1 ada Batman, studio 2 ada Kungfu Panda…Huaa…mataku langsung tertuju ke poster film Kungfu Panda. Ternyata temanku juga penasaran sama film itu. Akhirnya, kita antri beli tiketnya. Dan ternyata hampir 70% penontonnya anak-anak. Temanku sampai bilang " Ini film buat anak-anak ya, kayaknya kita jadi anak kecil lagi nih" Aku Cuma menjawab "Ini kan film segala umur bu…" Tapi sempat geli sendiri juga karena "saingan" sama anak-anak.

Filmnya lucu banget, ada aja tingkah si Panda yang bikin ketawa sewaktu dia berusaha jadi pendekar naga sejati. Ada pesan moral juga diselipkan (tapi anak-anak ngerti nggak ya?). Yang lucu juga, baru kali ini sewaktu nonton di bioskop, nggak Cuma harus mendengar celoteh suara ribut anak-anak saat menonton tapi juga sampai membaui aroma balsem (serasa sedang di bis malam! Hahaha…). Kayaknya ada yang nggak kuat sama AC studio kali ya…apalagi kalau aroma balsem itu bercampur dengan bau aroma snack yang dimakan anak-anak itu. Just believe that…hehehe…

Selesai nonton, walaupun capek, kita akhirnya tersenyum juga. Temanku sampai bilang,"baru kali ini aku benar-benar bisa tertawa lagi" Hiperbolis? Nggak juga sih, film kadang-kadang bisa menyelamatkan kita dari krisis ketawa. Read More ..

Jumat, Juli 25, 2008

Keberanian Untuk Jatuh Cinta



Jejak langkah…yang kau tinggal
Mendewasakan hatiku…
Jejak langkah…yang kau tinggal
Takkan pernah hilang
Selalu
Begitulah cintaku
(Jejak langkah – Tohpati feat.Glenn Fredly)


Dialog di Telepon :
“Mbak putus…”
Terdengar helaan napas panjang
“Bukannya sudah tahu kalau konsekuensinya seperti itu dulu”
“Iya sih…tapi tetep aja rasanya sakit ketika hal itu bener-bener terjadi”
“Tuh kan…dulu udah pernah dibilangin kalau jangan terlalu sayang sama dia. Nanti jadi sakit kayak begini kan?”
“Mau gimana lagi dong…”
“Makanya sampai sekarang adek nggak mau terlalu sayang sama cowok. Takut sakit hati”
“Maksud kamu?”
“Sampai sekarang adek belum pernah jatuh cinta seperti yang mbak rasain”
“Yang bener?”

Waktu itu aku sedang curhat dengan adikku. Tadinya, mau curhat soal aku yang putus cinta, yang terjadi malah aku baru tahu sesuatu soal itu. Adikku belum pernah jatuh cinta di usia 17 tahun ini. Gubrak….

Ada yang salah?
Gak juga sih…dia pernah naksir cowok ( ya iyalah…adikku cewek normal kok, hehe..) Tapi ternyata hanya sebatas itu, nggak lebih. Dengan pacarnya cuma suka aja. Kami sering curhat-curhatan sih tapi jujur aja pengakuannya itu bikin aku jadi gubrak karena dia nggak pernah cerita sebelumnya.

Ada yang salah?
Gak juga sih…mungkin kita bisa sering terbuka dengan sahabat atau saudara tapi nggak berarti semua hal bisa di sharing dengan orang lain.

Kok bisa?
Katanya sih, tiap suka cowok hanya sebatas suka dan nggak sampai jatuh cinta
Katanya sih, belum ada cowok yang bikin dia bisa jatuh cinta (ehmm...)
Katanya sih, karena nggak mau mengalami patah hati kalau putus…

Nah lho….
Berarti jatuh cinta butuh keberanian juga ya…
Read More ..

Rabu, Juli 23, 2008

Kekuatan Lagu...


Bicara soal lagu atau musik atau liriknya pasti nggak ada matinya.


Bayangkan saja kalau di dunia ini nggak ada musik, pasti rasanya sepi banget. Musik atau lagu bisa jadi obat mujarab buat meningkatkan mood kita. Lagu juga bisa jadi wakil dari perasaan kita saat ini. Kalau lagi bahagia pasti senang dengar lagu-lagu irama up beat, kalau sedang sedih, mungkin suka dengar lagu-lagu yang mellow (maybe?). Musik juga bisa jadi obat penyembuh sakit lho.


Dalam sebuah lagu, lirik juga jadi "nyawa" penting selain melodi. Pernah kan mendengar suatu lagu dan menganggap lagu itu seperti mewakili perasaan kita? Komentarnya mungkin, "Gue banget deh".... Kalau lagi patah hati ada lagunya d'massive,cinta ini membunuhku, atau buat yang lagi jatuh cinta dengerin lagunya when i'm fall in love..atau lagu apa saja yang jadi song list kita karena lagunya enak didengar dan liriknya bagus. Kadang-kadang langsung mengena di hati.


Aku punya cerita lain. Ketika pertama kali mendengar lagu Leona Lewis, Better in Time. Kesan pertama lagunya enak. Beat-nya enak, nggak terlalu slow tapi setelah disimak, sepertinya lagu sedih (karena liriknya bahasa inggris jadi nggak terlalu mengerti, hehe..). Dan setelah buka website lyrics.com dan cari judul itu akhirnya aku ketemu lirik lagunya.


Setelah dibaca dengan seksama ternyata memang benar kalau lagunya tentang seseorang yang baru patah hati. tapi dalam lirik lagu itu nggak menggambarkan bagaimana rasa patah hati yang bikin dia jadi mendayu-dayu, justru menceritakan bagaimana seseorang yang patah hati tapi berusaha tidak menjadi down dan menjalani hidup seperti biasa. Waktulah yang akan menyembuhkannya. Nah lho...benar banget tuh!

Kebetulan banget waktu dengar lagu itu, aku baru saja putus dari pacar aku. Dan sekarang lagu itu jadi lagu favoritku karena akan selalu mengingatkanku untuk jangan selalu bersedih, tersenyumlah, dan seiring dengan waktu everything will be OK. Better in Time...


Terbukti lagu memang benar-benar manjur untuk menjadi suatu terapi psikologis buat manusia. So, cintailah musik dan lagu...



Read More ..

Rabu, Juli 16, 2008

keinginan...


Melarikan diri…..

Ingin sekali rasanya melarikan diri…dari segala keruwetan.
Isi kepala rasanya seperti jalan yang sedang macet. Mampet dan tidak ada celah sama sekali untuk bisa keluar.
Berbagai pikiran berseliweran. Ingin cepat-cepat menyelesaikan berbagai rencana yang ada dan waktu seolah sudah tidak bersahabat lagi. Keinginan untuk menyelesaikan berbagai rencana itu rasanya seperti diburu oleh rentenir karena utang yang belum dibayar.
Dan waktu benar-benar bikin dag-dig-dug. Kadang rasanya berjalan lambat kadang malah berlari cepat seperti kecepatan cahaya. Hiperbolis kan?
Pikiran sudah ruwet ditambah suasana hati yang tak menentu seperti cuaca yang susah diprediksi. Kadang hujan,tiba-tiba cerah lalu mendung lagi.
Ah…ingin sekali rasanya melarikan diri. Bebas tanpa ada pikiran yang menumpuk untuk merefresh lagi pikiran, jiwa dan tubuh. Kebosanan ini sudah keterlaluan.
Tapi bagaimana mau melarikan diri kalau segala macam permasalahan belum dituntaskan?
Mau melarikan diri saja masih harus memikirkan urusan-urusan lain. Harusnya kalau mau melarikan diri ya dilakukan saja. Tapi tetap saja tidak bisa begitu. Karena yang akan terjadi malah menambah beban pikiran yang hampir overload.
Padahal hati ini sudah benar-benar rindu pulang (baca:melarikan diri dari rutinitas). Pulang ke rumah yang benar-benar rumah. Tempat bisa mencurahkan segala isi hati dan pikiran sembari jalan-jalan di tempat yang masih asri itu. Apalagi kalau bukan keluarga dan kampong halaman. Kalau mendengar lagu Chris Daughtry berjudul I’m going home bisa membuat saya jadi merindukan rumah. Ahh….
Sayang kalau sekarang harus tertunda lebih lama lagi. Sedih juga sih karena mereka sangat mengharapkan saya bisa pulang. Tapi apa dikata, nasi sudah jadi bubur.
Sekarang mau tidak mau harus dijalani. Jangan mengeluh.
Melarikan dirinya nanti saja deh….
Sekarang Cuma dalam pikiran saja dulu….
Read More ..

Jumat, Juli 11, 2008

ketika semua tak sama lagi...

Ketika semua menjadi tidak sama lagi...
menjadi tidak sesuai dengan keinginan kita...
Apa yang bisa kita lakukan?
Menggugat Yang Diatas?

Semua mungkin akan ada hikmahnya. Saya berusaha menjalaninya dengan sebaik-baiknya. Hidup ini sebuah pilihan dan dibalik setiap peristiwa menyimpan hikmah yang bisa dipetik dan menjadi pelajaran dalam hidup. Seperti kata penulis novel favorit saya yang berkata, "tidak ada kebetulan di dunia ini. Semua sudah digariskan oleh Sang Pencipta, bahkan tetesan embun yang jatuh dari dedaunan sudah digariskan oleh Nya." Kira-kira seperti itu katanya.

Sebelum merasakan bahagia mungkin harus dibayar dengan rasa sakit atau kesusahan sebelumnya...mungkin kita tidak akan merasakan dan menghargai bahagia jika tidak merasakan sakitnya terlebih dahulu...

Kalau memang sesuatu tidak sesuai dengan keinginan kita. Ada kegagalan, rasa sakit, kesulitan, apapun itu..hadapilah dan berusaha jujur pada diri sendiri...

Believe it...that something happen for the reason...jangan menggugat...hadapi, jalanilah dan percaya bahwa akan ada jawabannya seiring dengan waktu...
Saya juga berusaha untuk melakukan itu. Why not...daripada harus berkubang dalam rasa kecewa karena kegagalan dan keinginan yang belum tercapai. mungkin bukan sekarang tapi nanti....just be patient...dan satu lagi...ikhlas... Read More ..