RSS Feed

  • Twitter
  • Digg
  • Stumble

Selasa, April 27, 2010

Alita @ First


" Usiaku tujuh belas tahun waktu akhirnya aku yakin aku jatuh cinta pada Mas Erwin.

Ini bukan pemberontakan melawan mas Yusa, sebab cintaku pada mas Erwin adalah jenis cinta yang manis dan sederhana. Cinta yang tidak menghendaki apa-apa dari yang kucintai. Cinta yang penuh kesadaran tak akan pernah memperoleh pemenuhan. Cinta tanpa tujuan memiliki, apalagi menguasai. Cinta yang tanpa harapan, tanpa muara...tapi toh tetap terasa manis dalam segala keterbatasannya. "



Kata-kata diatas dikutip dari novel Alita@First karangan Dewie Sekar. Aku selesai baca novel ini akhir weekend kemarin. Walaupun belinya sih udah beberapa minggu sebelumnya, tapi harus masuk antrian dibaca setelah novel yang lainnya kelar dibaca. Maklumlah lagi keranjingan beli buku-buku secara online hihihi...selain dapat diskon, kan lumayan gak keluar ongkos transport ke toko buku. Tapi kadang-kadang ya rindu juga dengan suasana toko buku, puas ngelihatin dan curi-curi buat "ngintip" baca buku di toko walaupun gak beli...hehee...^__^V

Okey, kayaknya sudah melantur kemana-mana omonganku. Tadi mau ngomongin apa dan sampai mana ya? :D *dikemplak pake sandal*

Oya...novel Alita@First...

Hmm...tahu kah anda (sok serius nih, red) Dewie Sekar? Kalau suka baca chicklit dalam negeri pasti pernah baca atau seenggaknya tahu novel-novel yang pernah dibuat oleh mbak Dewie ( sok akrab banget yah? ;D ) seperti Zona@Tsunami, Perang bintang atau Zona@Last dan Langit Penuh Daya.

Aku suka banget novel Perang Bintang. Bahkan sampai dua kali baca saking sukanya. Sejak itu aku baca juga novelnya yang lain. Awal Februari lalu, ketika browsing buku di toko buku online, akhirnya lihat kalau ada novel terbarunya keluar. Alita@First.

Waktu baca sinopsis di sampul belakangnya, udah ngerti bagaimana garis besar ceritanya. Alita jatuh cinta dengan sahabat kakaknya yaitu Erwin sejak dia masih SMP sedangkan saat itu Mas Yusa kakaknya dan Erwin duduk di bangku kuliah (kebayang dong jarak usianya) Namanya ABG pasti lah naksir-naksir gitu dengan sahabat kakak. Tapi perasaan itu lambat laun berubah menjadi cinta seiring pertumbuhannya menjadi gadis dewasa. Namun cintanya cuma bisa dipendam dalam hati tanpa seorangpun yang tahu bahkan kakak dan sahabat Alita. Apalagi orang-orang terdekatnya yang nota bene juga dekat dengan Erwin sudah mewanti-wanti agar Alita nggak jatuh cinta dengan Erwin karena si cowok sudah terkenal dengan reputasinya sebagai Playboy.

Lalu Intinya?

Tokoh Alita mungkin akan mengingatkan dengan karakter yang ada di dalam kehidupan kita sehari-hari. bahkan jangan-jangan mirip dengan kita ya? dalam hal memendam cinta, hihihi....
Alita adalah perempuan biasa dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Baca novel ini bikin aku senyum-senyum sendiri karena, " hey, ada sisi Alita yang sama dengan aku" atau " wah, kita juga pasti pernah ngerasain seperti yang dihadapi Alita".
Intinya, segala masalah yang ada di novel ini terasa alami dan nggak dibuat-buat atau lebay.com :D

Ada juga tokoh Yusa, kakak Alita yang begitu sayang dengan adiknya. Cerdas, tampan namun pendiam dan nggak neko-neko. Erwin si pria yang di jatuhi cinta oleh Alita, seorang pria yang juga cerdas dan -kalau kata Alita- punya kharisma yang bikin cewek-cewek jadi terpesona. Sayangnya, kelebihan Erwin itu dimanfaatkan untuk menerima setiap perempuan yang datang padanya.

Jalan cerita yang ternyata mengejutkan di seperempat bagian akhir novel, ternyata membuat aku pun berpikir bahwa, memang begitulah hidup, kadang ada yang sad ending dan penuh ironi. Tapi toh hidup tetap berjalan bukan? setiap peristiwa yang terjadi pasti ada hikmah dibalik itu semua.

Cerita novel pun nggak perlu harus happy ending, karena di bagian akhir yang sad ending itu akan ditemukan suatu pesan dan makna dari hal-hal yang sudah terjadi.

Nice Story, buat ngingetin kita soal hidup, apa yang kita impikan dan apa yang akan kita lakukan ketika impian itu tiba-tiba menghilang sedetik kemuadian.

Btw, novel ini masih ada kelanjutannya...ternyata...siapin tissue lagi dong kalau mau baca...:)


Read More ..

Minggu, April 18, 2010

Bangkok Traffic Love Story : Romantic Comedy Movie!



Bangkok Traffic Love story (2009) adalah film drama asal Thailand. Dibumbui dengan komedi yang nggak terkesan asal "taruh" alias natural di filmnya. Asli, nonton film ini bikin aku ketawa atau cengar-cengir. Dan ceritanya itu, punya alur yang bagus sehingga yang menonton nggak akan lihat jalan cerita yang monoton atau membosankan. Apalagi pemainnya itu, cakep bo! hahaha.....

Kenapa judulnya Bangkok Traffic Love Story? bisa jadi karena dalam cerita ini kedua tokoh utamanya lebih sering ketemu di dalam kereta yang mereka tumpangi ketika pergi atau pulang kerja, dan tokoh utama wanitanya pedekate-in si pria ya di kereta ini...Selain itu kita bisa lihat bagaimana lalu lintas kota Bangkok yang ternyata hampir sama dengan kota Jakarta. Macet! Tapi Bangkok jelas lebih maju karena punya kereta monorail. (Kapan ya di Jakarta bisa seperti itu)




Mei Li ( Sirin Horwang) adalah perempuan berusia 30 tahun yang belum pernah pacaran karena selalu sibuk bersama sahabatnya. Ketika sahabatnya paling dekatnya menikah, Li merasa sedih dan mabuk-mabukkan pada pesta pernikahan sahabatnya. Adegan lucu pertama -----> Li muntah di baju sahabatnya, dan tidur di ranjang pengantin sahabatnya.

Pulang dari hotel masih dalam keadaan sempoyongan, Li mengendarai mobil. Ketika dia hampir kecelakaan, dia Bertemu dengan pria tampan bernama Loong (Theeradeth Wongpuapan) yang bekerja sebagai teknisi kereta monorail. li langsung naksir Loong. Tapi gara-gara ulahnya bikin mobil rusak, sang ayah langsung mencabut ijin membawa mobil ke kantor. Karena suatu kejadian Li dan Loong bertemu lagii tapi Li masih ragu untuk mendekati Loong.

Mereka lalu bertemu lagi di atas kereta ketika Li akan pulang kantor. Akhirnya, Li memutuskan untuk mendekati pria yang dia taksir itu. Tapi karena dia belum punya pengalaman pedekate dengan pria, banyak adegan lucu saat dia berusaha mendekati Loong yang masih terkesan "cool" itu.





mungkin endingnya bisa ditebak ya....tapi jalan ceritanya yang unik dan alur yang dinamis akan membuat penontonnya nggak akan bosan kok. Akting pemainnya juga bagus. Kita akan dibuat tertawa, gemas dan terharu selama 1,5 jam. Ah...what a romantic movie!

nggak heran kalau film ini jadi film terlaris tahun 2009 di Thailand dan memenangkan ajang penghargaan film di sana.

kalau di Indonesia, mungkin film ini bisa dibandingkan dengan fimnya si mbak Dian Sastrowardoyo dan mas Nicholas Saputra, Ada Apa Dengan Cinta (2002). Sama-sama film drama yang bikin geli ketawa dan terharu sekaligus.

Seandainya saja para filmmaker di Indonesia mau bikin lagi film seperti itu. Punya jalan cerita dan karakter tokoh yang kuat, pasti laku deh daripada film-film Indonesia sekarang yang temanya antara horor-gak-jelas atau mau mamerin body pemain wanitanya aja....

Eh, ada juga blog yang nge-review film ini, silahkan disimak juga :
http://layarbesar.wordpress.com/2010/03/30/bangkok-traffic-love-story-2009/
dan
http://bicarafilm.com/baca/2010/04/16/bangkok-traffic-love-story-cerita-klasik-yang-dikemas-menggelitik.html

Selamat menonton yaaaa....\^o^/




Read More ..